Sabtu, 04 Desember 2010

Resensi novel "INCOGNITO"


Hmm,, baru-baru ini,, Pak Nurdin (guru Bhs Indonesia nya TEXA5, Smunel MKS) ngasih tugas untuk bikin Resensi Novel  yang judulnya udah ditentukan ma sii Bapak Guru.. Moe’ dapet novel teenlit yg judulnya “INCOGNITO”.. waktu baca sinopsisnya, sy kira novel ini gak menarik, karena yg diceritakan tentang sejarah doang..  jadinya males buat baca novelnya.. tapi,, pas baca novelnya,, ternyata ceritanya bagus.. cocok banget buat remaja-remaja yg gak suka sejarah.. klo udh baca novelnya,, bakalan ketagihan dan pengen baca lagi dan lagi.. pokoknya keren dehh..
Dan akhirnyaa,, setelah baca novelnya,, sy udah selesai bikin resensinya..
Yeiiiyy…   \^.^/
selamat membaca....

1.      Identitas Buku
a.       Judul Buku : INCOGNITO
b.      Jenis Buku : Teenlit
c.       Pengarang : Windhy Puspitadewi 
d.      Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama 
e.       Cetakan : I- Jakarta, April 2009
f.       Halaman Buku : 208 halaman
g.      Harga Buku : Rp 28.000,00



2.      Resensi Novel
Incognito merupakan salah satu novel karangan Windhy Puspitadewi yang terinspirasi dengan kata-kata bijak yang pernah diungkapkan oleh para tokoh-tokoh terkenal seperti Archimedes, Thomas Alva Edison, William Shakespare, dan lain-lain. Di dalam novel tersebut juga ditampilkan beberapa kalimat bahasa asing, yakni bahasa Belanda, bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Romawi dan bahasa Yunani.
Novel tersebut menceritakan tentang tokoh utama bernama Fransisca Amalia (Sisca), Erick Zentgraaf (Eric), dan Hans Carl Zentgraaf (Carl). Penjelajahan waktu mereka dimulai ketika Sisca dan Eric yang sedang berkunjung ke Kota Lama untuk melakukan observasi demi menyelesaikan tugas kelompok dari guru mereka. Ketika sedang sibuk mengumpulkan foto-foto, tiba-tiba langit menjadi mendung dan turun hujan. Mereka bergegas menuju sebuah bangunan yang dikenal dengan Gedung Marabunta untuk berteduh.
Setelah hujan mulai reda, mereka memutuskan untuk pulang dan melanjutkan observasi mereka esok harinya. Ketika mereka hendak menutup pagar gedung itu, tiba-tiba terdengar suara lecutan cemeti diikuti ledakan cahaya dari arah taman. Setelah beberapa saat, cahayanya mulai redup. Kemudian, mereka melihat seseorang yang muncul dari balik redupan cahaya itu. Seorang pria yang sebaya dengan mereka, namun penampilannya sangat berbeda. Penampilan pria itu mulai meyakinkan Sisca dan Eric bahwa dia bukanlah seseorang yang berasal dari zaman yang sama dengan mereka, tapi dia berasal dari zaman lain. Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Hans Carl. Dia tidak bisa berbahasa Indonesia dan hanya menggunakan bahasa Belanda, namun dia bias berbicara dalam bahasa Melayu (mirip dengan bahasa Indonesia).
Carl mulai menceritakan kepada Sisca dan Eric bagaimana ia bisa menjelajah waktu dan berada ada zaman mereka sekarang. Ternyata, arloji yang diberikan oleh tetangga Carl dapat membawanya menjelajahi waktu. Dan tanpa Carl sadari, selama ia menjelajah waktu ia telah bertemu dengan beberapa tokoh terkenal seperti William Shakespare, Thomas Alva Edison, Henry Dunant, Van Gogh, dan beberapa tokoh lainnya. Namun, arloji itu tidak berfungsi lagi karena terjatuh saat berada di taman tadi. Carl memohon agar Eric bisa memperbaiki arlojinya dan kembali ke masanya. Namun, setelah mencoba berkali-kali, usahanya gagal. Eric berencana membawa Carl ke rumahnya dan memikirkan rencana selanjutnya.
Karena Eric membawa motor, maka Sisca dan Carl pergi ke rumah Eric dengan taksi. Pada saat mereka bertiga menuju tempat motor Eric diparkirkan, seorang anak kecil yang sedang berlari-lari lalu menabrak Carl dan tanpa sengaja arlojinya terjatuh. Setelah mengantar Eric mengambil motor, Carl dan Sisca mencari taksi untuk pulang. Tiba-tiba saja terdengar lagi suara lecutan disertai kilatan cahaya yang menyelimuti mereka. Eric yang baru saja akan menyalakan motor, mendengar suara lecutan itu. Ia menyadari sesuatu akan terjadi lalu mengejar Carl dan Sisca. Dalam sekejap mereka bertiga pun menghilang dari tempat mereka berdiri tadi dan mulai menjelajahi waktu.
Ketika mereka menjelajah waktu, mereka bertemu dengan ilmuan Matematika dan Fisika bernama Archimedes di zaman Romawi, seorang penulis berbakat bernama Samuel Langhorne Clements, seorang penemu teori revolusi bernama Charles Darwin, seorang samurai terkenal di Jepang bernama Miyamoto Musashi, dan mereka juga berada di masa ketika Ayah dan Ibu Eric belum berpacaran. Dan di akhir penjelajahan ketika mereka akan berpisah dengan Carl, Sisca dan Eric baru menyadari sebuah kenyataan yang tidak pernah mereka sadari sebelumnya bahwa Hans Carl Zentgraaf, orang yang selama ini menjelajah waktu bersama mereka ternyata adalah kakek buyut Eric Zentgraaf. Dan pada akhirnya, Sisca dan Eric tidak pernah bertengkar lagi seperti dulu, bahkan sekarang mereka telah resmi berpacaran.
Novel tersebut sangat menarik karena penulisnya menceritakan tentang sesuatu yang belum pernah diceritakan di novel-novel yang lain, yakni tentang penjelajahan waktu yang membuat penjelajahnya bertemu dengan para tokoh-tokoh terkenal pada zaman yang berbeda-beda. Bahasa yang digunakan adalah bahasa tidak baku yang bertujuan agar pembaca lebih mudah memahaminya. Selain itu, tidak hanya percakapan dalam bahasa Indonesia saja yang ditampilkan, melainkan bahasa asing lainnya juga seperti bahasa Yunani dan Romawi, bahasa Belanda, bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Namun, sangat disayangkan masih terdapat beberapa kalimat dalam bahasa asing yang tidak dibuatkan catatan kakinya. Jadi, pembaca hanya dapat mengira-ngira apa arti dari kalimat itu. Namun, secara keseluruhan novel tersebut sangat menarik dan ditujukan untuk dibaca oleh siapa saja, terutama bagi remaja. Karena isi novel tidak mengandung unsur pornografi sedikitpun dan pembaca akan berimajinasi sesuai situasi yang diceritakan sehingga seakan-akan pembaca juga berada dan ikut berperan dalam novel tersebut.
Akan tetapi, kelayakan novel tersebut untuk dibaca adalah hak dari masing-masing pembaca. Apakah pembaca tertarik membaca novel tersebut setelah membaca resensi ini atau tidak.

3 komentar:

  1. resensi nya bagus,tapi syng sy tidak suka baca novel tuh,hahha..
    oh iyah satu lg,klo habis main di wrnet..jng lupa di close blognya,biar orang jahat macam sy tidak ngerusak ato ngehack blog kamu ;0
    tp untuk kali ini sy kasih hadiah deh...ini blog sy,sapa tau aja kamu mau follow ato koment balik zainulalimtenriola.blogspot.com

    salam hangat dari sy ;)

    BalasHapus
  2. aku setuju dengan pendapatmu. Novel incognito, dibaca beratus kali pun nggak akan bosenin.. hehe...
    salut sama Mbak Windhy Puspitadewi. d(>_<)b

    BalasHapus